UNHCR logo
  •  Donasi
UNHCR logo
  • Search
  • Indonesia
  • Menu

Select a language for this section:

English Indonesian

Select a language for our global site:

English Français Español عربي
Select a country site:
  •  Donasi
  • Refworld
  • Statistik
  • Cara bergabung

Share

Facebook Twitter
  • Tentang UNHCR
    • UNHCR di Indonesia
    • Sejarah UNHCR
    • Sekilas Data
  • Tugas dan kegiatan
    • Penentuan Status Pengungsi
    • Relasi dengan Pemerintah & Peningkatan Kapasitas
    • Kerjasama dan Perlindungan Berbasis Komunitas
    • Solusi Komprehensif
    • Mencegah Keadaan Tanpa Kewarganegaraan
  • Siapa yang kami bantu
    • Pengungsi
    • Pencari suaka
    • Orang-orang tanpa kewarganegaraan
    • Pengungsi Internal
  • Dimana kami bekerja
  • Berita dan kegiatan
    • Kegiatan
    • Lembar Fakta
    • Publikasi
    • Siaran Pers
    • Video
  • Informasi
    • Bekerja Bersama Kami
    • Informasi untuk pengungsi dan pencari suaka
Search UNHCR
Close Search
 
  • Home

Siaran Pers: UNHCR mengapresiasi Indonesia untuk mengizinkan pendaratan kapal yang aman bersama pengungsi Rohingya di Aceh

31 Dec 2021

The boat that carries the 105 Rohingya refugees is being disembarked at ASEAN port, Kruenggeukueh, North Aceh on Thursday evening, 30 December 2021.

JAKARTA, 31 December 2021 – UNHCR, Badan Pengungsi PBB, memuji Pemerintah Indonesia karena mengizinkan pendaratan kemarin malam, dari 105 (8 pria, 50 wanita, 47 anak-anak) pengungsi Rohingya yang telah berhari-hari terdampar di atas kapal di laut lepas dekat Aceh, Indonesia.

Kapal yang penumpangnya kebanyakan perempuan dan anak-anak itu sudah tiga minggu berada di laut dalam kondisi berbahaya. Kapal yang rusak dan tidak layak melaut itu pertama kali terlihat di perairan dekat Bireuen di Aceh utara pada 26 Desember.

“Kami bersyukur Indonesia dan masyarakatnya kembali membuktikan semangat kemanusiaannya dan menunjukkan bahwa penyelamatan jiwa harus selalu menjadi prioritas utama. Merupakan keharusan kemanusiaan untuk memfasilitasi pendaratan segera kapal-kapal yang mengalami kesulitan dan untuk mencegah hilangnya nyawa,” kata Ann Maymann, Perwakilan UNHCR di Indonesia.

Indonesia telah beberapa kali memberi contoh kepada negara lain di kawasan, juga telah memberikan bantuan kemanusiaan untuk menyelamatkan nyawa Rohingya yang kesulitan di laut pada tahun 2015, 2018, dan 2020. Terakhir, 81 pengungsi Rohingya diselamatkan di lepas pantai Aceh Timur pada bulan Juni 2021.

Setelah turun, sama pentingnya bagi para pengungsi untuk diberikan kondisi penerimaan yang aman dan manusiawi ditambah dengan akses ke perlindungan internasional, termasuk prosedur suaka. Staf UNHCR berada di lapangan dan bekerja dalam koordinasi yang erat dengan Pemerintah, masyarakat setempat, badan PBB lainnya dan mitra LSM untuk memastikan para pengungsi menerima bantuan segera. Respon ini termasuk perawatan medis dan pemeriksaan kesehatan sesuai dengan standar internasional dan protokol kesehatan masyarakat tentang COVID-19.

Fakta bahwa perempuan, laki-laki, dan anak-anak yang rentan terus melakukan perjalanan berisiko ini di Teluk Benggala dan Laut Andaman menekankan kebutuhan mendesak negara-negara untuk bekerja sama menuju solusi regional untuk pergerakan laut yang tidak teratur.

UNHCR menegaskan kembali seruannya kepada negara-negara di kawasan untuk bersatu dalam prinsip solidaritas dan berbagi tanggung jawab untuk mengatasi kebutuhan perlindungan dan kemanusiaan para pengungsi dan pencari suaka di laut.

***

Untuk informasi lebih lanjut, sila hubungi:

UNHCR Public Information Unit: +62-811-1960-0493

Mitra Suryono, Associate Communications Officer, [email protected]

Dwi Anisa Prafitria, Communications Associate, [email protected]

Bagikan melalui Facebook Bagikan melalui Twitter

 

  • UNHCR Global Website

© UNHCR 2001-2023

  • Privacy Policy
  • Contact us
  • Follow