Pada 11 Desember 2024, NU Care-LAZISNU melakukan kunjungan ke kamp pengungsian Rohingya di Pidie, Provinsi Aceh. Kunjungan ini dilakukan bersama UNHCR, Badan PBB Urusan Pengungsi, yang memiliki mandat khusus untuk melindungi pengungsi, pencari suaka, dan orang-orang tanpa kewarganegaraan. Silaturahmi ini menegaskan pentingnya kolaborasi lintas organisasi untuk menangani isu kemanusiaan global.
NU Care-LAZISNU, sebagai lembaga filantropi Islam di bawah naungan Nahdlatul Ulama, telah menunjukkan komitmen untuk memberikan bantuan kepada pengungsi Rohingya. Bantuan tersebut berupa donasi dan distribusi makanan yang disalurkan langsung untuk pengungsi. Kegiatan ini menunjukkan dedikasi NU Care-LAZISNU dalam mendukung pengungsi Rohingya, minoritas muslim asal Myanmar yang menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Dalam kunjungan tersebut, Riri Khariroh, salah satu pengurus NU Care-LAZISNU PBNU, menegaskan bahwa bantuan kepada pengungsi Rohingya merupakan bentuk kontribusi nyata terhadap kemanusiaan. “Ini panggilan kemanusiaan bagi kami di NU Care-LAZISNU, dan paling tidak kami bisa sedikit memberikan kontribusi terhadap kemanusiaan, dalam hal ini untuk pengungsi Rohingya di Aceh,” jelas Riri.
Bantuan yang didistribusikan kepada para pengungsi berupa kebutuhan dasar, terutama bahan makanan. Sebanyak 170 jiwa pengungsi Rohingya di Kamp Mina Raya, Kabupaten Pidie, telah menerima bantuan. Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban para pengungsi sekaligus mendukung keberlangsungan hidup mereka di tengah situasi yang penuh keterbatasan.
Sementara itu, Associate PPH Officer (Islamic Philanthropy), Muhammad Thoriq Helmi menyampaikan, kemitraan UNHCR dengan NU Care-LAZISNU adalah kemitraan yang strategis. Bantuan NU Care-LAZISNU sangat bermanfaat untuk keberlanjutan program bagi para pengungsi Rohingya. “Kami ucapkan terima kasih kepada NU Care-LAZISNU. Bantuan dari NU Care-LAZISNU ini sangat-sangat bermanfaat dan dibutuhkan dalam konteks keberlanjutan program bagi pengungsi Rohingya, di antaranya meningkatkan pembelajaran bagi anak-anak, pemberdayaan ibu-ibu Rohingya, yang itu semua tentu melibatkan masyarakat lokal,” pungkasnya.
Salah seorang pengungsi Rohingya, Hasyimullah (40) mewakili para pengungsi, mengucapkan terima kasih atas bahan makanan yang selama sebulan dibantu oleh NU Care-LAZISNU. “Warga pengungsi di sini sangat berterima kasih atas bantuan bahan makanan yang setiap hari (satu bulan) di-support oleh Nahdlatul Ulama. Sekali lagi terima kasih atas perhatian, kepedulian, dan bantuan yang diberikan,” ucap Hasyimullah dalam bahasa Indonesia yang baik.
Kunjungan ini tidak hanya menjadi momen penting untuk menyerahkan bantuan, tetapi juga menjadi kesempatan untuk menyaksikan langsung kondisi para pengungsi dan mendengarkan aspirasi mereka. Dengan demikian, UNHCR bersama NU Care-LAZISNU dapat memperkuat kerja sama untuk merancang program bantuan yang lebih efektif dan berkelanjutan di masa mendatang.
Kolaborasi antara NU Care-LAZISNU dan UNHCR adalah cerminan semangat solidaritas kemanusiaan yang melintasi batas agama, budaya, dan negara. Dalam konteks yang lebih luas, langkah ini menggarisbawahi pentingnya peran organisasi kemanusiaan dan lembaga internasional dalam mendukung komunitas yang rentan, seperti pengungsi Rohingya.
Melalui program bantuan untuk pengungsi melalui UNHCR, NU Care-LAZISNU menunjukkan komitmennya dalam menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, sekaligus memperkuat peran Nahdlatul Ulama sebagai organisasi yang peduli terhadap isu-isu global. Dengan semangat gotong royong dan kepedulian, harapannya adalah para pengungsi Rohingya dapat merasakan kehidupan yang lebih layak dan bermartabat.
Bagikan melalui Facebook Bagikan melalui Twitter