UNHCR dan IOM Luncurkan Inisiatif ‘Train-to-Hire’ untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja Internasional bagi Pengungsi
UNHCR dan IOM Luncurkan Inisiatif ‘Train-to-Hire’ untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja Internasional bagi Pengungsi
Dut Dumo, seorang pengungsi dari Sudan Selatan, tiba di bandara Trieste untuk memulai pekerjaan di sektor pembuatan kapal di Italia sebagai bagian dari program pelatihan dan mobilitas tenaga kerja.
GENEVA – Dalam upaya untuk memperkuat akses pengungsi ke pasar tenaga kerja internasional, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dan UNHCR, Badan Pengungsi PBB, telah meluncurkan program perintis “train-to-hire” bagi individu yang mengungsi di kawasan Asia-Pasifik.
“Ketika kita berinvestasi pada potensi orang-orang yang sedang dalam perpindahan, kita membuka pintu menuju masa depan di mana keterampilan lebih dihargai daripada status, dan di mana orang dapat berkembang dengan martabat dan tujuan,” kata Direktur Jenderal IOM, Amy Pope. “Migran dan pengungsi membawa keterampilan, pengalaman, dan tekad. Inisiatif ini membantu menghubungkan kualitas-kualitas tersebut dengan peluang nyata di pasar tenaga kerja, memberikan manfaat bagi individu maupun komunitas yang menyambut mereka.”
“Ketika angka pengungsian paksa mencapai rekor tertinggi, kita sangat membutuhkan solusi yang praktis dan dapat ditingkatkan skala-nya agar para pengungsi dapat menemukan keamanan dan peluang,” kata Filippo Grandi, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi. “Inisiatif baru ini adalah penyelamat, membuka jalur hukum menuju pekerjaan dan mendukung baik para pengungsi maupun ekonomi negara tuan rumah. Ini adalah contoh luar biasa bagaimana negara-negara kaya dapat bertindak nyata dan mengubah solidaritas menjadi tindakan.”
Didanai oleh Pemerintah Australia untuk periode awal selama 22 bulan, inisiatif ini bertujuan untuk membangun keterampilan para kandidat dan mencocokkan mereka dengan peluang kerja internasional yang sesuai, membantu mengisi kekurangan tenaga kerja dan mendorong kemandirian pengungsi. Dengan landasan pada komitmen Australia di Forum Pengungsi Global 2023, negara ini mengambil peran utama dalam memperkuat fasilitasi negara terhadap jalur kerja bagi pengungsi.
Inisiatif ini juga mendukung kolaborasi yang lebih erat antara badan-badan PBB dalam memajukan tujuan bersama. Perluasan migrasi yang inklusif dan aman adalah investasi nyata dalam stabilitas global. Dengan memfasilitasi migrasi yang teratur, inisiatif ini menawarkan hasil yang lebih baik bagi pengungsi, komunitas tuan rumah, dan negara-negara, serta memanfaatkan keterampilan pengungsi dan jalur kerja untuk menciptakan lebih banyak peluang migrasi yang aman dan teratur. Pendekatan ini sering disebut sebagai “mobilitas tenaga kerja pengungsi” atau “jalur tenaga kerja komplementer”, yang membantu mengurangi ketergantungan pada jalur migrasi yang tidak teratur dan berbahaya.
Meskipun semakin banyak pengungsi terampil yang ingin bekerja di luar negeri dan terdapat kekurangan tenaga kerja yang terdokumentasi dengan baik di banyak negara, hanya sebagian kecil dari mereka yang berhasil mendapatkan pekerjaan di luar negeri. Data OECD dan UNHCR menunjukkan bahwa antara tahun 2019 dan 2023, sekitar 183.000 pengungsi terampil dari delapan kewarganegaraan diberikan visa kerja di negara-negara maju. Meskipun jumlah ini signifikan, angka tersebut juga menyoroti potensi besar yang belum dimanfaatkan jika hambatan terhadap mobilitas tenaga kerja pengungsi dapat diatasi.
Diluncurkan di Asia-Pasifik, inisiatif ini akan memberikan pelatihan yang ditargetkan untuk meningkatkan keterampilan yang telah dimiliki oleh sekelompok pengungsi terpilih, serta mengatasi hambatan umum yang sering membuat pemberi kerja enggan merekrut individu pengungsi. Pelatihan ini akan disesuaikan dengan sektor yang mengalami kekurangan tenaga kerja jangka menengah hingga panjang, membantu menyesuaikan bakat pengungsi dengan kebutuhan tenaga kerja di Australia dan negara lainnya. Tujuan utamanya adalah membangun model yang dapat diskalakan dan berkelanjutan yang bisa direplikasi di seluruh kawasan Asia-Pasifik dan secara global.
Model ini merupakan bagian dari kolaborasi yang lebih luas dan mendalam antara UNHCR dan IOM – sebuah kemitraan yang semakin penting di tengah angka pengungsian yang mencapai rekor tertinggi. Di antara lebih dari 42 juta pengungsi di seluruh dunia, banyak yang memiliki keterampilan berharga yang, jika diberi kesempatan, dapat membuka masa depan yang lebih aman dan bermartabat.
Untuk informasi lebih lanjut
- UNHCR: Di Geneva: Matthew Saltmarsh: [email protected], +41 79 967 99 36
- IOM: IOM’s Media Centre
- Terkait projek ini: [email protected]