Close sites icon close
Search form

Cari untuk di situs negara.

Profil negara

Situs web negara

UNHCR Mengirimkan Bantuan Melalui Udara untuk Korban Gempa di Myanmar

Siaran Pers

UNHCR Mengirimkan Bantuan Melalui Udara untuk Korban Gempa di Myanmar

16 April 2025 Tersedia juga dalam:
UNHCR supplies in Yangon warehouse

YANGON, 15 April 2025 – Sebuah pesawat yang membawa bantuan penting dari stok global UNHCR di Dubai telah mendarat hari ini di Yangon, Myanmar.

Penerbangan yang disewa khusus oleh UNHCR, yang didukung oleh Dubai Humanitarian, membawa lebih dari 40.000 kilogram bantuan penyelamat jiwa untuk hampir 16.000 orang yang terdampak gempa dahsyat pada 28 Maret. Pesawat lepas landas dari Dubai dan tiba di bandara internasional Yangon pada pukul 17.32 waktu setempat (13.02 waktu Jenewa).

Penerbangan tersebut membawa tenda—yang sangat dibutuhkan untuk tempat tinggal keluarga yang mengungsi—dan perlengkapan rumah tangga untuk mendukung para penyintas gempa di Myanmar.

UNHCR telah menetapkan status darurat kemanusiaan setelah gempa bumi bermagnitudo 7,7 tersebut.

“Kami telah berlomba melawan waktu untuk membantu masyarakat yang terdampak sejak hari pertama dengan mengerahkan staf dan pasokan kemanusiaan,” ujar Noriko Takagi, Perwakilan UNHCR di Myanmar.

Jumlah korban jiwa telah meningkat menjadi lebih dari 3.000 orang, dengan lebih dari 5.000 orang terluka dan ratusan lainnya masih hilang. Sebanyak 17,2 juta orang terdampak oleh gempa ini, termasuk 2,1 juta yang sebelumnya telah mengungsi akibat konflik yang sedang berlangsung.

Gempa tersebut menyebabkan kerusakan parah di banyak kota, termasuk kota terbesar kedua dan ketiga, yaitu Mandalay dan Nay Pyi Taw. Secara keseluruhan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan sebanyak 41.000 rumah hancur. Infrastruktur penting rusak parah atau hancur, dan kehancuran luas terhadap bisnis serta lahan pertanian telah membuat masyarakat kehilangan segalanya dan membutuhkan bantuan kemanusiaan segera. Para penyintas menghadapi kondisi yang sangat memprihatinkan: kekurangan tempat tinggal, makanan, dan air bersih. Hujan di luar musim dan panas ekstrem juga meningkatkan risiko wabah penyakit.

Hingga saat ini, UNHCR telah menyalurkan sebagian besar stok dalam negerinya untuk sekitar 50.000 penyintas di Wilayah Mandalay, Sagaing, dan Bago, serta di Nay Pyi Taw dan sebagian Wilayah Shan (Selatan). UNHCR memimpin respons dalam bidang hunian, barang bantuan darurat, koordinasi kamp, dan perlindungan sebagai bagian dari respons lintas lembaga.

UNHCR telah mengajukan permohonan dana sebesar USD 16 juta untuk membantu 1,2 juta orang yang terdampak saat kami memperluas upaya bantuan darurat, mengelola lokasi pengungsian, dan mendukung kelompok rentan di enam wilayah terdampak hingga akhir tahun.

Pendanaan ini akan memungkinkan kami untuk segera mengisi kembali stok guna memenuhi kebutuhan besar di wilayah yang terdampak gempa, di tengah situasi empat tahun konflik dan pengungsian. Bantuan ini sangat penting bagi orang-orang yang telah kehilangan segalanya.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai topik ini, hubungi: