UNHCR: Kebutuhan Meningkat dengan Kembalinya 1,4 Juta Orang ke Afghanistan
UNHCR: Kebutuhan Meningkat dengan Kembalinya 1,4 Juta Orang ke Afghanistan
Keluarga-keluarga Afghanistan yang baru saja tiba dari Iran berkumpul di pos perbatasan Islam Qala di Provinsi Herat.
JENEWA – UNHCR, Badan Pengungsi PBB, membutuhkan pendanaan darurat untuk melindungi lebih dari 1,4 juta orang yang telah kembali atau terpaksa kembali ke Afghanistan sepanjang tahun ini, dengan lebih dari 1 juta orang kembali dari Iran.
Jumlah kepulangan harian dari Iran meningkat secara signifikan setelah 13 Juni, dengan angka tertinggi tercatat pada 1 Juli, saat lebih dari 43.000 orang kembali. Ini merupakan lonjakan tajam dibanding rata-rata kedatangan harian dari Januari hingga Juni yang hanya 5.000 orang per hari. Dari Pakistan, kami mencatat peningkatan cepat pada bulan April, dengan hampir 150.000 orang kembali pada bulan tersebut.
Tim kami berada di perbatasan, menyambut dan membantu arus orang-orang yang lelah, kelaparan, dan ketakutan setiap hari. Staf dan fasilitas benar-benar kewalahan. UNHCR telah mengerahkan tambahan staf dan memberikan bantuan darurat berupa barang-barang penting, makanan hangat, serta bantuan keuangan darurat untuk memenuhi kebutuhan mendesak. Namun, di tengah keterbatasan dana, dan mengingat besarnya skala serta cepatnya laju kepulangan, kami tidak akan mampu mempertahankan bantuan ini lebih dari beberapa minggu ke depan.
Kepulangan ini merupakan bagian dari krisis perlindungan yang kompleks. UNHCR prihatin bahwa kepulangan terjadi dalam kondisi yang sangat sulit, dan banyak di antaranya tidak bersifat sukarela. Banyak orang yang kembali mengatakan bahwa mereka merasa terpaksa meninggalkan negara tempat tinggal mereka karena melihat sesama warga Afghanistan dideportasi. Para pengungsi yang kembali ke Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir telah berbagi kisah-kisah yang mengkhawatirkan tentang meningkatnya pembatasan, pelecehan, dan diskriminasi.
Hal ini mencerminkan tren regional yang lebih luas dan mengkhawatirkan. Negara-negara yang menjadi tuan rumah pengungsi telah mengeluarkan perintah kepulangan dengan tenggat waktu bagi warga Afghanistan untuk meninggalkan negara tersebut atau menghadapi deportasi. Sejak pengumuman itu, situasi bagi warga Afghanistan di negara-negara perbatasan memburuk dengan cepat.
Tantangan besar menanti para pengungsi yang kembali, mulai dari akses terhadap dokumen, tempat tinggal, layanan kesehatan dan pendidikan, hingga membangun kembali kehidupan mereka di negara yang mungkin tidak mereka kenal. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena kepulangan terkonsentrasi hanya di beberapa wilayah saja. Kepulangan menandai awal dari perjalanan yang sulit di negara yang menghadapi berbagai krisis yang tumpang tindih, dan masih berjuang pulih setelah empat dekade ketidakstabilan. Bagi perempuan dan anak perempuan, kehidupan di Afghanistan sangat dibatasi secara ekstrem.
UNHCR mendesak negara-negara di kawasan untuk memastikan bahwa proses kepulangan ke Afghanistan dilakukan secara sukarela, aman, dan bermartabat. Memaksa atau menekan warga Afghanistan untuk kembali berisiko menimbulkan ketidakstabilan lebih lanjut di kawasan, serta mendorong arus migrasi lanjutan menuju Eropa.
UNHCR juga menyerukan kepada komunitas internasional untuk segera dan secara signifikan meningkatkan pendanaan – baik untuk memenuhi kebutuhan mendesak di perbatasan saat kedatangan, maupun untuk memberikan bantuan jangka panjang agar para pengungsi yang kembali dapat menetap kembali di Afghanistan. Tanggapan UNHCR di Afghanistan tahun ini baru didanai sebesar 28 persen dari kebutuhan sebesar 216 juta dolar AS.
Komunitas global tidak boleh berpaling dari rakyat Afghanistan di masa kritis ini, dan harus berdiri bersama mereka untuk memulihkan harapan serta memberi mereka kesempatan untuk bangkit kembali menuju stabilitas dan kesejahteraan.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Di Bangkok, Mariko Hall: [email protected], +66 6 300 32028
Di Kabul, Josephine Karlsson: [email protected], +93 70 246 5664
Di Jenewa, Babar Baloch: [email protected], +41 79 513 95 49
Di jakarta, Mitra Suryono: [email protected]